OPERATING SYSTEM ENGINE MK 871
Prinsip Kerja
Prinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk
kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan dikompres
kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita
sebut HPC,masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition
sampai suhu atau temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel. Karena terjadi
pembakaran maka berubahlah energi kimia menjadi energi dorong. Energi dorong
yang dihasilkan ini mendorong high pressure turbin (HPT) yang terhubung
langsung dengan HPC sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi dorong tersebut
juga mendorong low pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung dengan LPC.
Dan sisa nya merupakan tenaga dorong pesawat. Jadi prinsip kerja turbofan dapat
disederhanakan sebagai berikut :
Berbeda dengan motor bakar yang mempunyai 4step (langkah) atau 2step (langkah) pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step TAPI dalam 1 WAKTU. Dan perbedaan dengan motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran (combustion chamber) sudah di isi oleh campuran (mix) air dan fuel BARU diberi ignition (pengapian) sehingga terjadi pembakaran. Kalau di Turbofan ini,combustion chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena tekanan tinggi maka temperatur tinggi dan diberi ignition,BARU di semprotkan fuel sehingga terjadi pembakaran.
Berbeda dengan motor bakar yang mempunyai 4step (langkah) atau 2step (langkah) pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step TAPI dalam 1 WAKTU. Dan perbedaan dengan motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran (combustion chamber) sudah di isi oleh campuran (mix) air dan fuel BARU diberi ignition (pengapian) sehingga terjadi pembakaran. Kalau di Turbofan ini,combustion chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena tekanan tinggi maka temperatur tinggi dan diberi ignition,BARU di semprotkan fuel sehingga terjadi pembakaran.
Untuk gaya dorong (thrust) pesawat
yang dihasilkan oleh pembakaran,sebenarnya hanya 15%-25% saja. Gaya dorong
pesawat yang terbesar justru pada KIPAS (blade) atau LPC sebesar 75-85% yang
digerak oleh LPT (seperti dijelaskan di atas). Karena itu Fan/blade/LPT
dibungkus oleh casting,sehingga aliran udara (airflow) lebih terpusat mengalir
kebelakang. Itulah alasan mengapa Turbofan lebih hemat bahan bakar dibanding
dengan jenis lainnya. Dan pada saat engine berada kondisi HIGH SPEED,turbofan
HANYA membutuhkan sedikit penambahan throttle untuk dapat menghasilkan thrust
yang besar.
Mesin Turbofan adalah mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat terbang baik komersial maupun pesawat tempur. Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass di mana sebagian dari udara dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran.
1.LP COMPRESSOR- pertama cairan memasuki fan dan
kemudian tekanan rendah (LP) kompresor, yang biasanya pada poros yang sama
seperti kipas angin. Kompresor Tekanan Rendah terdiri dari satu pisau tahap
titanium rotor (27 bilah) maka salah satu tahap aluminium stator pisau kemudian
satu tahap aluminium rotor bilah (32 bilah). Berikut rasio kompresor 01:25
2.LP statis COMPRESSOR- Modul ini hanya memiliki
pisau stator yang terbuat dari Aluminium. stator memiliki desain pisau yang
sangat agresif yang hampir sepenuhnya membalikkan arah fluida. Karena
pengaturan ini, stator tidak bisa berputar dengan cairan - dapat berputar hanya
dalam arah yang berlawanan, memaksa cairan untuk mengubah arah sebagai hits
pisau stator.
3. GEAR INTERNAL kotak-Desain gearbox internal rumit
oleh heatand ruang kecil yang tersedia di mana untuk menghubungkan driveshaft.
Modul 3 adalah di mana bypass dimulai udara dan konsep spool kembar juga
dimulai di sini .Ini adalah jenis memotong rendah mesin
4.Tekanan HP COMPRESSOR- The High kompresor memiliki
5 tahap rotor dan 4 tahap stator. Baling-baling yang titanium sedangkan pisau
stator terbuat dari aluminium. Berikut rasio kompresor 01:45. Tidak. pisau di
rotor adalah:
1 tahap - 41
pisau
2 tahap - 45 pisau
3 tahap - 49 pisau
4 tahap - 47 pisau
tahap 5 - 49 pisau
2 tahap - 45 pisau
3 tahap - 49 pisau
4 tahap - 47 pisau
tahap 5 - 49 pisau
5.HP NOZZZLE GUIDE baling-baling - Nozzle Gratis Vanes
ditempatkan hanya setelah Pembakaran Chamber. Ini terbuat dari baja untuk
menahan suhu tinggi. Mereka adalah pisau stator turbin. Mereka cembung dan
berbentuk seperti airfoil. Mereka mengarahkan aliran udara ke pisau turbin
sementara pada saat yang sama mengubah energi tekanan menjadi energi kinetik.
Gas yang berasal dari ruang pembakaran melewati panduan nosel baling-baling, di
mana karena bentuknya konvergen mereka mereka mempercepat. Pada melewati NVGs,
gas diberi "spin" atau "swirl" ke arah rotasi pisau turbin
rotor. Yang terakhir menyerap energi ini, menyebabkan turbin berputar pada
kecepatan tinggi.
6.HP TURBINE- Ini hanya terdiri dari satu tahap. Ini
memiliki 78 bilah rotor nemonic.
7.LP NOZZLE GUIDE VANES- Setelah melewati turbin,
energi tekanan telah diubah menjadi Kinetic Energy. Jadi Tekanan Rendah NGV ini
digunakan untuk memandu dan mempercepat jumlah sisa aliran. LP NGV memiliki 24
bilah
8.LP TURBINE-
Ini juga hanya memiliki satu tahap. Ini terdiri dari 94 baling-baling. Di sini
sekali lagi, karena aliran tersebut telah diubah menjadi tekanan rendah oleh
NGV, LP turbin digunakan.
9.Exhaust Cone hadir setelah Tahap Turbin untuk
memandu udara dari nozzle dan mempercepatnya untuk mendapatkan Thrust tinggi.
Knalpot cone bertindak sebagai penutup aerodinamis untuk tubine hub / poros dan
merupakan bagian dari konvergen saluran geometri atthe sangat memanjang dari
knalpot yang mengubah gas tekanan tinggi datang dari tahap turbin terakhir ke
gas kecepatan tinggi saat keluar mesin ( menciptakan lebih banyak dorongan).
10.HS GEARBOX- Modul 10 terdiri dari gear box dan
banyak aksesoris kecil seperti LP pompa, pompa HP, generator AC, udara starter.
Aksesori drive biasanya diatur sebagai casing melengkung, sehingga berbagai
aksesoris yang dipasang dekat dengan mesin. The casingis sepasang coran paduan
cahaya. Terpisah bantalan pemasangan mesin yang disediakan untuk tiap aksesori.
Drive dalam casing disediakan oleh kereta api dari roda gigi spur. Aksesoris
diatur di kedua sisi entri driveshaft, dalam mengurangi urutan kecepatan
mereka.
11.FUEL TANK DAN FILLET- Modul 11 terdiri dari
tangki minyak (21 pin cap), unit kontrol bahan bakar, re-heat unit kontrol
bahan bakar. Unit kontrol minyak memiliki 3 filter filter oli, filter bahan
bakar LP, RH fuelfilter. Sistem minyak pada dasarnya memiliki tiga fungsi-12
a) Mengurangi Getaran
b) Pendinginan Engine Parts
c) Pelumasan bagian seperti bantalan
Pengujian pada Engine.
Pada pengujian ini, data
yang diambil harus merupakan data dalam keadaan steady state artinya
pada saat pengambilan data tidak ada perubahan temperature dan
tekanan pada saluran masuk dan saluran buang engine.
Dalam pengujian ini,
kondisi-kondisi pengambilan data yang sesuai dengan buku pedoman atau operation
manual MK-871 hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengujian adalah
sebagai berikut :
1.1. Melakukan Pengkajian
pada engine.
Yaitu Engine pada saat starting, Dimana bahan bakar belum di
butuhkan. Hal ini dimaksud untuk menyalurkan pelumasan keseluruh bantalan pada
Engine atau menjalankan sistem pelumasan .
Kemudian dilakukan pengisian kembali ke tangki oli. Selain
itu dipantau juga indikasi pada oil pressure indicator .
1.2. Menjalankan atau menghidupkan Engine.
1.
Yaitu menghidupkan engine sampai berputar pada ground
idle running
2.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut:
1.3. Power Lever minimum, shut-off lever
off, start system normal.
1.
Starter switch on
2.
20 % N2 Ignition.
3.
21 % N2 Shut-off lever ke posisi ground idle.
4.
40 % N2 Starter cut off.
5.
50 % N2 Ignition switch to off.
6.
Engine pada kondisi Ground Idle.
1.4. Menjalankan engine pada
kondisi-kondisi tersebut yaitu:
2. Start Up, pada
saat engine akan dihidupkan
sampai pada ground idle.
3. Bleed Valve, menaikkan trottle sampai
3,0 bleed valve tertutup penuh.
4. Fuel control menggerakkan trottle ke
posisi tertentu.
5. Flight idle,
throttle pada posisi minimum dan posisi shut-off lever pada
posisi flight idle.
Specification
|
Mk151
|
Mk851
|
Mk861
|
Mk871 seri 200
|
|||
Nominal SLST, ISA (lb)
|
5,200
|
5,340
|
5,700
|
5,845
|
|||
Dimensions
Wing span(m)
Wing area(m2)
Overall length(m) Tailplane area(m2)
Fin area(m2)
Weights
Empty(kg)
Maximum weapon load(kg)
|
9.39
16.69
11.84
4.328
2.508
3,622
1,500
|
9.39
16.69
11.84
4.328
2.508
3,000
|
9.39
16.69
12.43
4.328
2.508
4,012
3,000
|
9.94
16.69
11.35
4.328
2.61
4,450
3,000
|
|||
Weights (continued)
Maximum fuel (int.) (kg)
(s.g. 0.79) (lb)
Maximum takeoff weight(kg)
Performance
Max. level speed(knots)
Max. level Mach no.
Service Ceiling(m)
TO
Ground Run (Clean) (m)
Landing
Ground Run(m) (10% fuel)
|
1,346
2,963
5,700
535
14,600
|
1,346
2,963
7,350
535
15,200
|
1,304
2,876
9,100
545
14,000
710
550
|
1,304
2,876
9,100
540
13,700
750
|
|||
Normal
symmetric ‘g’
60%
fuel, 1,360 kg, 3,000 lb stores
|
+8
-4 (1,500 lb)
|
+8
-4
|
+8
-4
|
+8
-4
|
|||
Maximum
instantaneous turns
60%
int. fuel + 2 or 4 Sidewinders Sea Level
|
(4
S/W) + 7 g
|
||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar